Autisme Butuh Penanganan Tepat Agar Cepat Adaptif

Editor: Mahadeva

Saat gejala ini teridentifikasi, bukan berarti langsung teridentifikasi autis. Masih membutuhkan observasi yang cukup panjang. “Yang pertama harus dilakukan oleh orang tua saat melihat kejadian seperti ini yaitu, datang dan berkonsultasi dengan dokter tumbuh kembang. Mereka akan melakukan deteksi awal untuk mendiagnosa apakah ini gangguan autisme atau tidak,” ujarnya.

Setelah diagnosa menyatakan ada gangguan, langkah selanjutnya adalah terapi oleh psikolog klinis. Hal itu untuk mencegah gangguan bertambah parah.  Intervensi atau perawatan bisa dimulai sejak berumur dua atau tiga tahun. “Dengan cara melakukan terapi perilaku. Yang bertujuan agar perilaku anak menjadi lebih adaptif,” tambahnya.

Selain itu juga dilakukan diet tepung dan gula, untuk membantu anak menjadi lebih fokus dan tidak hiperaktif. Semakin cepat dan tepat penanganan dilakukan, maka proses adaptif akan semakin cepat didapat oleh anak. Artinya, dengan adaptif, penderita autis akan mampu melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan umurnya. Proses menjadi adaptif ini tergantung pada klasifikasi autis. Jika autis yang ringan, maka prosesnya akan lebih cepat dibandingkan kelompok autis yang sedang.

Kelompok autis yang berat adalah kelompok autis comorbid. “Comorbid ini maksudnya adalah penyakit autis bergabung dengan gangguan lainnya. Untuk kasus ini proses adaptifnya akan jauh lebih lama dicapai,” papar Anggun.

Proses penanganan penderita autis, harus dibarengi dengan kerjasama keluarga dan lingkungan. Orang tua yang memiliki anak autis, harus memahami bahwa anaknya membutuhkan perawatan dan penanganan yang berbeda dari anak pada umumnya.

Lihat juga...