Bagan Mini dan Long, Permainan Tradisional Anak Lamsel
Editor: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Keterbatasan akan sarana permainan bagi anak-anak di pedesaan Lampung Selatan (Lamsel) tidak menyurutkan untuk berkreasi.
Sejumlah anak-anak di pesisir timur Lamsel memanfaatkan bahan bekas untuk pembuatan mainan. Bahan bekas tersebut diperoleh dari lingkungan sekitar pantai tempat tinggal mereka.
Perkampungan nelayan dengan bahan bekas kapal serta pengemas ikan disulap menjadi sarana permainan sederhana dan menarik.
Yoga Maulana (9) salah satu anak di Dusun Kramat, Kecamatan Ketapang, bersama sejumlah kawan sebaya memanfaatkan busa, tali kapal, bambu untuk membuat bagan mini.
Sementara rekan-rekan sebaya lainnya menggunakan bahan bekas kaleng untuk pembuatan mainan yang disebut Long.
Dua permainan tersebut menjadi pengisi waktu luang saat liburan bagi anak-anak di wilayah tersebut. Bahan mudah dan murah membuat anak-anak memilih membuat permainan tanpa harus membeli.
Yoga Maulana dan rekan sebayanya menyebut, bahan utama membuat bagan mini adalah busa atau styrofoam. Bahan busa tersebut umumnya bekas pengemas ikan yang sudah tidak terpakai. Orangtua yang dominan bekerja sebagai nelayan kerap memberikan bahan bekas tersebut.
Permainan tradisional bagan mini diakui Yoga Maulana kerap disebut juga bagan teluk. Mencontoh alat tangkap nelayan atau orangtua mereka, anak-anak tersebut membuat miniatur bagan mini.
“Sepulang sekolah dan libur, kegiatan anak-anak di kampung nelayan biasanya bermain di sekitar dermaga. Lalu kami mulai membuat miniatur bagan mini dari barang barang bekas yang mudah diperoleh menjadi mainan,” terang Yoga Maulana, saat ditemui Cendana News, Minggu (28/4/2019).