Berkonsep Tradisional, Petugas TPS Kenakan Baju Adat

Editor: Satmoko Budi Santoso

“Pada penyelenggaraan pemilu tahun ini, sesuai kesepakatan untuk meminimalisir kebosanan terutama bagi orang tua yang membawa anak-anak, koordinasi dengan pegiat literasi dilakukan dengan menyediakan buku bacaan,” terang Matias Krismanto, saat dikonfirmasi Cendana News, Rabu (17/4/2019).

Penyediaan buku bacaan yang didominasi buku bergambar bagi anak-anak disebut Matias Krismanto, berkoordinasi dengan pegiat literasi Motor Pustaka. Pilihan menyediakan pojok baca atau perpustakaan tidak jauh dari lokasi TPS disebutnya memperhitungkan waktu pemungutan suara yang membutuhkan waktu lama.

Saat orang tua mengajak serta anak-anak, tempat yang menyediakan buku bacaan gratis juga menjadi tempat penitipan anak-anak.

Penyediaan buku bacaan bagi anak-anak tersebut merupakan pertama kali digelar oleh KPPS setempat. Ratusan buku yang disediakan diantaranya berupa buku komik, buku dongeng, resep masakan bagi sejumlah ibu rumah tangga serta berbagai buku ilmu pengetahuan.

Cara tersebut diakui Matias Krismanto sangat efektif karena lokasi yang disediakan nyaman dengan pendampingan dari warga.

Sebagian orang tua yang menggunakan hak pilih dan membawa serta anak-anak bahkan memanfaatkan fasilitas buku bacaan gratis tersebut. Di TPS 12, sebanyak 293 orang waktu pelaksanaan pemungutan suara berlangsung sejak pukul 07.00 hingga pukul 13.00 WIB.

Waktu yang cukup lama tersebut oleh sebagian orangtua yang bertugas sebagai saksi, anggota KPPS dipergunakan untuk menitipkan sang anak yang dijaga oleh petugas sekaligus membaca buku.

Rusli, salah satu anggota KPPS di TPS 12 mengaku, mengenakan baju adat saat pemilihan umum baru saat Pemilu 2019.

Lihat juga...