Bupati Banjarnegara Pemantik Terbongkarnya Mafia Bola

Editor: Makmun Hidayat

Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono. - Foto: Hermiana E. Effendi

BANJARNEGARA — Siapa sangka terbongkarnya kasus mafia bola dan berbagai macam kebobrokan di sebak bola nasional berawal dari Banjarnegara.

Dimana Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono yang merasa ditipu oleh oknum pengurus PSSI Semarang melaporkan kasus tersebut ke Mabes Polri.

Laporan tersebut ditindaklanjuti dengan dibentuknya Satgas Antimafia Bola dan dalam perkembangannya merembet ke kasus pengaturan skor.

ʺSaya juga tidak menyangka kalau laporan saya pada akhirnya merembet hingga terbongkar kasus-kasus lainnya. Jika ini demi kebaikan dunia sepak bola tanah air ke depan, ya alhamdulilah,” tutur Budhi Sarwono, Minggu (7/4/2019).

Terkait kasus penipuan yang menimpanya, Wing Tjien, sapaan Budhi Sarwono bertutur, pasca ia dilantik menjadi bupati Banjarnegara, ada pengurus PSSI Provinsi Jawa Tengah yang mendatanginya.

Ia diminta untuk menjadi ketua PSSI Banjarnegara. Dengan pertimbangan, sepak bola merupakan salah satu olah raga yang sangat digemari masyarakat dan bupati harus ikut ambil peran, dengan mendukung perkembangan sepak bola daerah.

“Ada dua orang yang datang ke saya, salah satunya sekarang sudah mendekam di tahanan, yaitu ketua Asprof PSSI Semarang pada saat itu, Johar Ling Eng. Ia mengatakan, selaku bupati saya harus mengayomi dan ngrumati sepak bola. Saya jawab, saya bersedia, tetapi saya tidak paham tentang sepak bola, jadi saya minta untuk diajari,” kata Wing Tjien.

Pelajaran pertama yang diberikan oleh pengurus PSSI Semarang tersebut adalah, ia diminta untuk membeli pemain yang bagus. Tidak tanggung-tanggung, Wing Tjien harus merogoh kocek hingga Rp1,3 miliar untuk membeli pemain nasional serta membayar pelatih.

Lihat juga...