Dorong Kesehatan Mental, Kegiatan Seni Beri Efek Positif Difabel

Editor: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Kegiatan seni, seperti menyanyi dan melukis, dinyatakan terbukti mampu memberi pengaruh positif pada difabel. Membantu dalam hal membentuk kesehatan mental. Selain juga akan mengembangkan kontrol diri  yang mempengaruhi tingkat konsentrasi mereka.

Pendiri Saraswati Learning Center (SLC), Reshma Wijaya Bhojwani, menyatakan, kegiatan melukis dan menyanyi yang dilakukan oleh anak-anak muridnya dapat meningkatkan konsentrasi.

“Saat mereka melakukan aktivitas bersama dengan orang yang normal, maka ini akan menjadi cara mereka untuk berkonsentrasi dengan bahagia,” kata Reshma usai acara Pelelangan Lukisan Indoindians di Jakarta, Selasa Malam (23/4/2019).

Reshma Wijaya bersama Ketua Indoindians, Poonam Sagar – Foto: Ranny Supusepa

Dengan melukis atau menyanyi, anak difabel juga akan menjadi lebih tenang dan membantu proses berkonsentrasi.

“Kegiatan ini juga akan melatih keseimbangan yang ada di otak,” kata Reshma.

Selain itu, dengan memajang hasil lukisan mereka atau melakukan pertunjukan seni yang mereka terlibat di dalamnya, terbukti mampu membangkitkan rasa percaya diri pada anak difabel.

“Lukisan-lukisan yang sore ini dilelang, adalah hasil kolaborasi antara anak-anak murid saya dengan pelukis aslinya. Walaupun terlibat dalam pengerjaan lukisan hanya 10-20 persen, tapi nilai terpenting adalah proses kolaborasinya,” ucap Reshma, seraya menunjukkan salah satu lukisan hasil kolaborasi.

Dan yang paling penting, menurut Reshma, adalah anak-anak akan merasa dihargai.

“Anak-anak akan merasa menjadi bagian dari komunitas. Adalah hak mereka untuk bisa diterima. Dan semuanya adalah bagian dari learning process,” tegas Reshma.

Lihat juga...