Dua Desa di Sikka Diusulkan Jadi Desa Migran Produktif
Editor: Mahadeva
MAUMERE – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sikka mengusulkan Desa Reru Wairere dan Desa persiapan Waturia menjadi Desa Migran Produktif.
“Masyarakat di dua desa ini kebanyakan bekerja di luar negri secara ilegal. Kedua desa ini merupakan kantong buruh migran di Kabupaten Sikka,” ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sikka, Germanus Goleng, Kamis (4/4/2019).
Sebelumnya, di 2017 Kabupaten Sikka sudah terdapat empat Desa Migran Produktif, yakni Desa Done di Kecamatan Magepanda, Desa Dobo di Kecamatan Mego, Desa Keso Koja dan Desa Taunggeo di Kecamatan Palue di Pulau Palue.
“Menjadi Desa migran Produktif maka akan mendapatkan kucuran dana pemberdayaan masyarakat dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Program pemberdayaan ini diharapkan bisa menciptakan peluang kerja, sehingga masyarakat tidak akan bekerja di luar negeri lagi,” tandasnya.
Pemerintah disebut Germanus, tidak melarang masyarakat bekerja di luar negeri. Hanya saja pemerintah meminta, agar bekerja secara legal atau resmi. Calon pekerja akan mendapatkan pelatihan, termasuk keterampilan dan bahasa sebelum berangkat. “Setelah adanya dana pemberdayaan maka mantan buruh migran di desa akan membentuk kelompok dan membuat usaha. Di Desa Done, usaha pembuatan minyak kemiri dan kacang mente sudah berkembang,” ungkapnya.
