Hingga April 2019, PLN Kaltimra Surplus 500 MW
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
BALIKPAPAN — Hingga April 2019, Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara memiliki daya yang berlebih atau surplus sebesar 500 Megawatt. Bahkan hingga tahun 2028 direncanakan akan surplus sebesar 1.229 MW.
General Manager PLN Unit Induk Pelayanan Kaltimra, Djoko Dwijatno mengungkapkan, berbagai upaya penambahan realisasi energi listrik memenuhi kebutuhan pelanggan terus diupayakan.
“Kami pastikan kondisi kelistrikan di wilayah Kaltimra saat ini sudah surplus sebesar 500 MW, sehingga program tambah daya untuk pelanggan rumah tangga dan industri terus dibuka,” terangnya saat Media Gathering, Senin (29/4/2019).
S urplus hingga 500 MW membuat PLN mengambil kebijakan untuk menunda pembangunan pembangkit, salah satunya PLTU Mulut Tambang di Muara Wahau. Jika terbangun, maka PLN surplus listrik di Kaltimra capai 1.229 MW.
“Di re-schedule Jadi untuk PLTU Mulut Tambang di Muara Wahau itu kerja sama Adaro dan Indonesia Power. Tapi untuk sementara ini di delay,”. Diketahui berdasarkan rencana jangka panjang hingga tahun 2028 akan surplus lebih dari 1.200 MW.
Saat ini permasalahan listrik sekarang sudah bergeser bukan lagi kekurangan pasokan seperti yang selama ini dkeluhkan Pemerintah Kota, Kabupaten dan Provinsi. Namun bagaimana memasarkan pasokan yang kini surplus.
“Jadi sekarang permasalahannya sudah agak bergeser, jadi memang kita akan menyediakan lebih dulu. Jadi kalau sekarang terjadi surplus itu kita sudah siap duluan. Sekarang tinggal investor saja,” bilang Djoko Dwijatno.
Selain itu, program interkoneksi sistem untuk wilayah Kalimantan terus diupayakan. Saat ini sudah terkoneksi sistem untuk wilayah Kalimantan Selatan, Tengah dan Kalimantan Timur.