Kehilangan “Follower”, Trump Mengeluh Kepada CEO Twitter
WASHINGTON — Presiden AS Donald Trump pada Selasa (23/4) bertemu dengan Kepala Pejabat Pelaksana Twitter Inc’s Jack Dorsey dan menghabiskan waktu yang menyenangkan untuk menanyai dia mengenai mengapa presiden AS itu telah kehilangan sebagian “follower” di Twitter.
Pertemuan tersebut, yang diadakan di Gedung Putih pekan lalu, dilakukan beberapa jam setelah Trump kembali menyerang perusahaan media sosial itu mengenai klaimnya bahwa media tersebut bias terhadap kubu konservatif.
“Pertemuan luar biasa sore ini di @GedungPutih dengan @Jack fari @Twitter. Banyak topik dibahas berkaitan dengan landasan mereka, dan dunia media sosial secara umum. Sangat ingin terus mempertahankan dialog terbuka,” dengan cuitan Trump, sebagaimana dikutip Reuters –yang dipantau di Jakarta, Rabu pagi. Presiden AS tersebut menyiarkan gambar Dorsey dan orang lain bersama dia di Oval Office.
Pada Selasa pagi, Trump menyatakan Twitter bias terhadap dia tanpa memberi bukti. Ia menulis di Twitter bahwa perusahaan itu “tidak memperlakukan saya dengan baik sebagai anggota Partai Republik. Sangat diskriminasi.”
Di dalam satu pernyataan, Twitter mengatakan Dorsey mengadakan “pertemuan yang konstruktif dengan presiden Amerika Serikat hari ini atas undangan presiden. Mereka membahas komitmen Twitter untuk melindungi kesehatan percakapan umum sebelum pemilihan presiden 2020 dan upaya yang dilancarkan untuk menanggapi krisis opium”.
Tidak seperti pejabat pelaksana perusahaan teknologi utama lain di AS, Dorsey sebelumnya tak pernah bertemu dengan Trump.
Ia tidak diundang ke pertemuan Desember 2016 dengan presiden terpilih AS, Donald Trump, sedangkan wakil perusahaan utama teknologi lain diundang. Reuters pada 2016 melaporkan Trump marah dengan Twitter sebab perusahaan tersebut telah menolak kesepakatan iklan dengan kampanyenya.