Kelola Sampah, Kurangi Dampak Buruk Penggunaan Plastik

JAKARTA – Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan dan Kehutanan meluncurkan Gerakan Indonesia Bersih dimana salah satu tujuannya adalah mengurangi dampak buruk sampah plastik.

Peluncuran tersebut dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Panjaitan, di area hari bebas berkendara (CFD) Jakarta, Minggu, yang dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Penyanyi Titik Puspa dan tokoh lainnya.

“Gerakan Indonesia Bersih ini adalah gerakan kita bersama. Sampah adalah musuh kita bersama, karena itu tanggung jawab kita semua untuk menjaga Indonesia bersih. Apalagi program pengelolaan sampah menjadi program pemerintah yang sangat penting, harus dilakukan oleh semua pihak,” katanya.

Selain itu ia menekankan, bahaya mikroplastik apabila tertelan oleh ibu dan berpotensi melahirkan anak yang stunting.

“Masalah plastik ini kalau tidak dipecahkan akan merusak generasi bangsa. Sampah plastik di laut itu bisa terurai menjadi mikroplastik dan kalau tertelan ikan, ikan dimakan oleh kita, terutama ibu melahirkan anaknya bisa stunting atau kuntet,” katanya.

Di Jakarta sendiri, Luhut menyebutkan terdapat sedikitnya 8.000 ton sampah per hari.

Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik, terutama yang sekali pakai (single use) dan disarankan untuk membawa tempat makanan atau minuman sendiri ke mana pun.

Dia juga akan memasukkan pemahaman lingkungan seperti ini ke kurikulum sekolah, baik itu dari TK, SD hingga SMP.

“Kita kembangkan kurikulum untuk menyangkut masalah kebersihan ini,” katanya.

Lihat juga...