Kembangkan Potensi Wisata, Warga Blawong Gunakan Sistem Jual Saham

Editor: Satmoko Budi Santoso

Selain untuk pengembangan wisata dan pemilik saham, sebagian pendapatan wisata sebesar 5 persen juga akan diberikan untuk dana kampung. Sementara para pemilik tanah di sekitar lokasi wisata juga mendapatkan kompensasi dari hasil penyewaan warung-warung.

“Tanah di sekitar lokasi wisata ini kan milik pribadi. Sementara tanah itu dimanfaatkan untuk lokasi warung. Jadi sebagai kompensasi, pemilik tanah kita beri pemasukan dari hasil penyewaan lapak warung. Sehingga sama-sama tidak dirugikan,” katanya.

Tak hanya itu, seluruh warga baik pemuda dusun maupun anggota karang taruna desa juga dilibatkan dalam pengelolaan tempat wisata ini. Jika warga dusun dimasukkan dalam kepengurusan anggota pokdarwis, maka pemuda karang taruna dilibatkan sebagai pemandu.

“Dari situ mereka akan mendapat penghasilan. Karena kita sudah anggarkan sebagian pendapatan yang diperoleh kelompok wisata, untuk mereka,” katanya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, warga Dusun Blawong Satu, Kelurahan Trimulyo, Jetis, Bantul, punya cara unik untuk menjaga kondisi lingkungan desa mereka.

Saluran irigasi primer sungai Opak sepanjang 300 meter yang awalnya kotor dan menjadi tempat pembuangan sampah maupun limbah rumah tangga, mereka sulap menjadi spot tempat wisata yang cantik dan mempesona.

Selain mengecat dinding-dinding talud, warga juga bekerja bakti membersihkan kawasan itu dari sampah. Termasuk membuat taman-taman kecil serta tempat bermain dan bersantai untuk warga.

Dari situlah kawasan saluran irigasi primer itu mulai banyak dikunjungi. Mulai dari warga dusun Blawong sendiri, hingga warga dari luar dusun bahkan luar desa.

Lihat juga...