KPU Pringsewu dan Puskesmas Memantau Kesehatan PPK
BANDARLAMPUNG – KPU Pringsewu memantau kesehatan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang sedang melakukan rekapitulasi perhitungan perolehan suara Pemilu 2019.
Pemeriksaan melibatkan petugas kesehatan dari Puskesmas setempat. “Kita kerja sama dengan Puskesmas untuk memantau stamina petugas PPK saat penghitungan suara agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan,” ungkap Ketua KPU Kabupaten Pringsewu, Lampung, Andreas Andoyo, Minggu (21/4/2019).
Dalam penghitungan suara, Andoyo meminta PPK bisa lebih cermat dan teliti. Hal itu dibutuhkan, agar tidak mencederai suara rakyat. “Kepada seluruh PPK agar cermat dan teliti lagi dan jangan cederai suara rakyat,” tandasnya.
Pleno PPK dilaksanakan serentak di Kabupaten Pringsewu. Rekapitulasi di tingkat PPK, dilakukan dengan cara membuka kotak TPS 1 dan dibacakan seluruh peserta Pemilu mulai dari Presiden dan Wakil Presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten. “Pola yang kami terapkan seperti itu,” tandasnya.
Sebelumnya, ada sebanyak tiga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia. Ada pula yang harus dirawat di rumah sakit karena kelelahan melaksanakan pemungutan suara Pemilu 2019. Tiga petugas KPPS yang meninggal dunia karena kelelahan yakni KPPS Waykanan atas nama Paidi, yang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 3 Negara Harja, Kecamatan Pakuan Ratu.
Kemudian KPPS Pesawaran atas nama Ikhwanudin Yuda Putra, yang bertugas di TPS 7 Desa Bagelen, Kecamatan Gedongtataan, dan KPPS Bandarlampung atas nama Bambang Wijayanto, yang bertugas di TPS 27 Kelurahan Sepangjaya, Labuhanratu.
Selain meninggal dunia karena kelelahan, ada juga sejumlah petugas KPPS, PPK, dan PPS yang dirawat di Puskesmas hingga rumah sakit karena kelelahan. Petugas penyelenggara Pemilu yang sampai dirawat tersebut, yakni Nisfi Laili, Niken, dan Syamsul Rifa’i. Mereka bertugas di Kabupaten Pringsewu. (Ant)