Mengenal Pamelo, Jeruk Besar yang Bernilai Ekonomis Tinggi
Editor: Satmoko Budi Santoso
BOGOR – Jeruk Pamelo merupakan salah satu keluarga jeruk yang memiliki potensi ekonomi sangat tinggi. Dengan lingkungan dan perawatan yang tepat, jeruk pamelo dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang maksimal.
Staf Agro Taman Buah Mekarsari, Anna Sartika Hutapea, menyatakan, bahwa jeruk pamelo dapat bertumbuh baik di dataran rendah sampai dataran tinggi, yang mempunyai tipe iklim kering dengan 3-4 bulan musim kemarau.
Biasanya buah yang di dataran tinggi memiliki rasa yang lebih pahit dibandingkan yang di dataran rendah.
“Tanaman ini menyukai tanah subur dan berdrainase baik. Dengan kisaran pH tanah 6 hingga 7,” kata Anna saat ditemui di area kebun Jeruk Pamelo, Taman Buah Mekarsari, Kamis (18/4/2019).
Anna menyebutkan, kalau di Mekarsari, sebelum dilakukan penanaman, sudah menjadi keharusan untuk melakukan sterilisasi tanah dan menetralkan pH tanah untuk memudahkan tanaman menyerap unsur hara.
“Jika sebelumnya tanah bekas penanaman sebaiknya dilakukan sterilisasi untuk menghindari terserang penyakit tular tanah, karena tanaman jeruk pamelo rentan terserang penyakit,” ujar Anna.
Tanaman jeruk pamelo memiliki tiga periode kritis. Pertama, saat periode vegetatif hingga umur tiga tahun. Periode berikutnya saat fase generatif pembungaan, kemudian yang terakhir pada saat pembesaran buah.
“Pada ketiga masa itu diperlukan perhatian khusus baik untuk pemberian nutrisi, ketersediaan air maupun pengendalian hama dan penyakit,” papar Anna lebih lanjut.
Tanaman pamelo yang dikembangbiakkan dari biji, mulai berbuah umur 7-9 tahun. Jika dari okulasi, mulai berbuah dari umur 3-4 tahun. Bibit cangkok masih sering digunakan, karena dapat berbuah dalam waktu 2-3 tahun.