Pegiat Literasi di Lamtim Masih Kekurangan Buku Pertanian
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
LAMPUNG — Buku tentang ilmu pertanian dinilai sangat penting untuk meningkatkan sumber daya manusia masyarakat di pedesaan. Namun karena koleksi yang masih minim dimiliki oleh pegiat literasi agak menyulitkan untuk memenuhi permintaan warga desa.
Pegiat literasi es krim pustaka yang dilakukan oleh Mufrodi (51) asal Lampung Timur (Lamtim) menyebutkan, selain buku anak anak, warga yang meminjam menginginkan tentang pertanian.
“Minat baca di pedesaan sangat tinggi, saat berkeliling sembari berjualan es krim sejumlah petani yang anaknya membaca juga ikut mencari buku berkaitan dengan pertanian. Namun jumlah koleksi yang saya miliki masih minim,” terang Mufrodi atau mbah Buyut kepada Cendana News, Kamis (25/4/2019).
Minat warga terutama untuk membaca di antaranya tentang cara budidaya sayuran, beternak ayam hingga budidaya perikanan dengan kolam plastik. Selain itu sejumlah petani ingin membaca tentang tata cara budidaya organik sistem hidroponik.
Cara yang ditempuh untuk menambah koleksi dengan menyisihkan keuntungan berjualan es krim yang dipakai membeli buku pertanian. Ia bahkan berkomunikasi dengan penerbit, toko agar bisa memperoleh dengan harga terjangkau. Minimnya toko buku serta pusat penjualan buku bekas di wilayah Lamtim turut menjadi kendala bagi mbah Buyut menambah koleksi.
Dukungan dari sejumlah donatur diakuinya ikut membantu. Buku tersebut di antaranya diperoleh melalui program free cargo literacy (FCL) melalui kantor pos. Sebagian donatur memilih memberikan langsung ke rumah atau saat ia berjualan.
“Misi saya untuk menanamkan minat baca bagi anak anak membuat buku anak sangat dominan, namun ternyata minat orangtua terutama petani juga tinggi,” beber mbah Buyut.