Pemda Diminta Segera Tangani Sedimentasi Teluk Kendari
KENDARI – Pemprov Sulawesi Tenggara dan Pemkot Kendari diminta segera bersinergi mengatasi sedimentasi yang terjadi di Teluk Kendari.
Saat ini sendimentasi di kawasan tersebut sudah mencapai titik kritis. Sehingga butuh penanganan yang cepat, agar tidak semakin parah. Mantan birokrat perencana pembangunan Sultra, Nasir Andi Baso, mengatakan, Teluk Kendari merupakan simbol warga kota yang multifungsi.
Oleh karenanya, perlu mendapatkan perhatian serius dari ancaman sedimentasi. “Teluk Kendari multifungsi, baik sektor pawisata, sumber daya perikanan, jasa kepelabuhanan dan lain-lain. Maka diharapkan sinergitas semua pihak yang dimotori pemerintah untuk menyelamatkan Teluk Kendari,” kata Nasir, Sabtu (20/4/2019), dalam cara ngopi bareng bersama Gubernur Sultra Ali Mazi.
Meskipun volume sedimentasi tidak dibeberkan secara detail, namun menurut teluk Kendari saat ini menjadi muara pembuangan lumpur erosi maupun sampah, dari sejumlah anak sungai di sekitarnya. Gubernur Sultra, Ali Mazi, menyambut baik saran penanganan teluk Kendari, melalui konsep sinergitas antara Pemprov Sultra dan Pemkot Kendari.
“Kalau kita hayalkan Teluk Kendari zaman dulu, pasti tidak seperti sekarang ini. Teluk Kendari zaman nenek moyang menjadi sumber kehidupan. Berbanding terbalik dengan saat ini yang kondisinya sudah memprihatinkan karena pendangkalan dan dipenuhi sampah,” kata Ali Mazi.
Teluk Kendari harus dilestarikan, jangan menjadi tempat pembuangan sampah. Harus tetap menjadi obyek wisata menarik dengan hutan bakau disepanjang bibir teluk.
Walikota Kendari, Sulkarnain, mengapresiasi gagasan sinergitas Pemprov Sultra dan Pemkot Kendari untuk menangani sedimentasi teluk Kendari. “Pemerintah Kota Kendari bersama DPRD siap bersinergi dengan siapa pun, baik pemerintah maupun pihak swasta untuk menyelamatkan teluk Kendari,” tandasnya. (Ant)