Potensi Landak, Lumbung Pangan di Kalimantan Barat
PONTIANAK – Bupati Landak, Karolin Margaret Natasa, berharap, ke depan Kabupaten Landak bisa menjadi lumbung padi di Kalimantan Barat.
“Berdasarkan perhitungan kita, Landak menjadi daerah kedua terbesar dalam produksi padi di Kalbar, hanya selisih sedikit dengan Kabupaten Sambas. Ke depan, kita akan terus meningkatkan hasil pertanian kita, agar bisa menjadi lumbung pangan Kalbar,” kata Karolin, saat pembukaan kegiatan Naik Dango ke XXXIV yang di laksanakan di Ngabang, Sabtu (27/4).
Karolin menjelaskan, rangkaian kegiatan Naik Dango ini menjadi perayaan tahunan yang dilaksanakan setiap tanggal 27 April, tahun ini merupakan yang ke-34 kalinya dilaksanakan.
Awalnya, kegiatan Naik Dango merupakan ucapan syukur masyarakat Dayak akan hasil panen kepada Tuhan. Kegiatan ini merupakan budaya masyarakat Dayak Kanayan yang tinggal di Kabupaten Pontianak (dulu Mempawah-red).
Saat ini, Kabupaten Mempawah sudah terpecah menjadi tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Pontianak sebagai kabupaten induk, dan kabupaten Landak serta Kubu Raya sebagai daerah hasil pemekaran.
“Sampai saat ini masyarakat adat Dayak yang ada di tiga kabupaten, yaitu Landak, Kubu Raya dan Kabupaten Pontianak, masih melaksanakan kegiatan ini dan terus bersilaturahmi, khususnya pada kegiatan Naik Dango ini,” katanya.
Karolin menyatakan, dirinya menyadari masyarakat Landak berasal dari masyarakat agraris, sehingga Pemkab Landak akan memfokuskan peningkatan hasil pertanian dan akan terus memberikan bantuan alat pertanian modern serta memberikan pendampingan, agar petani semakin maju dan menjadi petani modern.
“Kegiatan ini diharapkan bisa ditingkatkan menjadi event wisata yang lebih baik. Tahun depan tuan rumah perayaan Naik Dango XXXV adalah Kabupaten Mempawah dan kita harapkan bisa lebih meriah dari hari ini,” kata Karolin.