Relokasi Belum Pasti, Warga Terdampak Waduk Napun Gete Resah

MAUMERE – Puluhan warga yang rumahnya terdampak pembangunan Waduk Napun Tete resah. Warga bingung, karena sampai saat ini informasi kejelasan lokasi relokasi belum disampaikan.

“Warga kampung Enakter Desa Ilinmedo resah, sampai saat ini belum ada titik terang, mengenai rencana relokasi perumahan mereka, “ sebut Simon Lewar, salah seorang pemilik lahan lokasi pembangunan Waduk Napun Gete, Sabtu (13/4/2019).

Lahan relokasi tidak diketahui dimana keberadaannya. Hal tersebut berimbas pada persoalan sosial, seperti warga yang meninggal dunia sementara dimakamkan di areal hutan di atas perbukitan. “Selain itu bagaimana mengenai nasib Posyandu, sekolah dasar dan juga kapela. Sampai sekarang belum ada penyampaian mengenai bangunan tersebut apakah akan diratakan mengingat kampung ini masuk di dalam areal genangan,” tuturnya.

Warga tandas Simon, berharap agar relokasi segera dilakukan, supaya warga mendapat kepastian dan titik terang. “Kalau sudah ada penyampian mengenai kepastian lokasi relokasi warga akan tenang. Dengan begitu, warga yang meninggal-pun, dimakamkan di areal yang ditentukan setelah berkordinasi dengan Balai Wilayah Sungai,” tuturnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sikka, Tommy Lameng, menyebut, dana ganti rugi lahan Waduk Napun Gete yang belum dibayar sebesar Rp41 miliar. Dana termasuk untuk bayar tanah lokasi relokasi yang nilainya sebesar Rp5 miliar.

Simon Lewar (kanan) bersama Eliseus Dalo, warga pemilik lahan waduk Napun Gete yang belum mendapatkan uang ganti rugi. Foto : Ebed de Rosary
Lihat juga...