Seratusan Balita di Kampar Terindikasi Stunting

Ilustrasi - Foto: Istimewa/kemenkes.go.id

KOTA PEKANBARU – Seratusan anak balita di sejumlah desa di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau diindikasi stunting.

Kondisi tersebut akibat pola asupan gizi yang rendah, dan tempat tinggal orang tua yang tidak layak. “Ancaman balita mengalami stunting, juga bisa dipicu oleh pekerjaan orang tua mereka sebagai “buruh gelap”, pada perusahaan sawit, sehingga berdampak kepada anggota keluarganya, yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik,” kata Azirman, Kepala Desa Danau Lancang, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Jumat (5/4/2019).

Buruh gelap adalah, mereka tidak terdaftar menjadi karyawan tetap di perusahaan tersebut. Namun tetap bisa bekerja, sehingga hak-haknya sebagai karyawan menjadi tidak jelas. Aparat desa sulit untuk memperjuangkan hak-hak para buruh gelap.

Termasuk untuk mengintervensi perusahaan, karena mereka tidak memiliki kartu indentitas seperti KTP. “Bagaimana bisa kita melakukan pencegahan stunting, jika aparat desa sulit mengintervensi pada balita, karena orang tua mereka yang tidak memiliki kartu identitas. Sulit mengontrolnya, mereka berdiam di rumah yang tidak layak huni hanya barak-barak, terbuat dari papan, berlantai tanah dan minim sanitasi lingkungan yang bersih,” jelasnya.

Dengan kondisi yang miris tersebut, akan berdampak pada balita yang tidak terlindungi dengan lingkungan dan kesehatan yang baik. Oleh karena itu, pemerintah desa berharap bisa berembuk dengan manajamen perusahaan perkebunan, untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, termasuk mencegah balita menjadi stunting. (Ant)

Lihat juga...