Tingkatkan Pendapatan Petani Purwakarta Melalui Kewirausahaan
PURWAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara berupaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya pendapatan petani melalui pembangunan fasilitas pertanian dan pengembangan kewirausahaan di Purwakarta, Jawa Barat.
Kementerian BUMN bersama Bank BTN turut membangun unit penggilingan padi (rice milling unit/RMU), mengembangkan pertanian organik terintegrasi dan memberikan kredit usaha rakyat (KUR) bagi para petani. Purwakarta menjadi satu dari sembilan titik proyek percontohan untuk dilakukan di wilayah lainnya.
“Pendapatan dari RMU ini keuntungannya dibagi ke anggota Gapoktan sebesar 80 persen, sisanya 20 persen untuk operasionalnya. BTN menjadi pembina untuk nantinya penjualan beras dilakukan di BUMN Desa atau Bumdes,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno saat mengunjngi RMU di Desa Taringgulandeuh, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (26/4/2019).
RMU Desa Taringgulandeuh merupakan salah satu dari tiga RMU di Purwakarta yang dibangun oleh PT Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai upaya perseroan dalam rangka mendukung program kewirausahaan pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan usaha desa.
Pembangunan RMU ini merupakan bantuan Kementerian Pertanian yang diinisiasi atas kerja sama antar-pemangku kepentingan yang dikoordinir pelaksanaannya oleh Bank BTN melalui Mitra BUMDes Bersama Waponsa.
BTN berfokus mengembangkan kewirausahaan pertanian di 3 kecamatan yakni Pasawahan, Pondok Salam, dan Wanayasa. Terdapat 145 kelompok tani dengan anggota mencapai 10.812 petani di 3 kecamatan tersebut.
Dengan program kewirausahaan pertanian ini, pendapatan kelompok tani di Desa Taringgulandeuh diharapkan meningkat, di mana masyarakat bisa menjual gabah dengan harga gabah Rp4.700 kg dari sebelumnya dengan harga Rp4.000 per kg.