Tukkus Dipamerkan di Inacraft 2019
Editor: Mahadeva
LAMPUNG – Kerajinan topi tukkus atau peci bermotif tenun tapis khas Lampung Selatan mulai dikenal secara luas.
Febrial (35), perajin tukkus, dengan brand tukkus khaja muda menyebut, hasil kerajinan dari Desa Kuripan, Kecamatan Penengahan tersebut sudah diikutkan dalam sejumlah pameran. Melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lampung Selatan, tukkus ditampilkan pada Internasional Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2019.
Pameran yang digelar di Jakarta Convenction Center (JCC) tersebut, menjadi salah satu media memperkenalkan kreasi unik dari Lampung Selatan. “Proses untuk bisa menampilkan tukkus pada ajang nasional, internasional, tidak luput dari ketekunan para wanita yang berdedikasi membuat tukkus di rumah, sekaligus sanggar yang saya miliki,” terang Febrial, kepada Cendana News, Rabu (24/4/2019).
Aksesori topi dengan motif kain tapis dibuat oleh para wanita yang tinggal di sekitar rumah Febrial. Sebelum membuat tukkusm para wanita tersebut tidak memiliki penghasilan tambahan selain bertani.
Topi tukkus bisa dipergunakan sebagai aksesori saat acara formal maupun nonformal. Pembuatan dilakukan dengan menggunakan teknik jahit manual. Ada puluhan wanita yang membantu pembuatan tukkus.
Bahan kain tapis dibeli dengan harga Rp25.000 hingga Rp75.000 permeter. Bahan utama lainnya adalah peci, sebagai bahan sangat utama pembuatan tukkus. “Selain saya jual secara offline, saya menjual melalui platform jual beli online agar semakin dikenal, sekaligus melestarikan kain khas Lampung yang saya pakai dalam tukkus,” beber Febrial.