Tumis Buncis, Makanan Keseharian Masyarakat Flores

Editor: Mahadeva

Tumis Buncis, sayur yang biasa dikonsumsi masyarakat di Flores. Foto : Ebed de Rosary

MAUMERE – Bagi masyarakat yang tinggal di Pulau Flores, buncis merupakan sayur yang mudah diperoleh. Menu kuliner berbahan sayur tersebut, mudah dijumpai di warung-warung makan, atau di pesta-pesta.

“Orang Flores paling sering memakan sayuran yang ditumis. Buncis merupakan salah satu jenis sayur yang mudah dijumpai dan banyak ditanam masyarakat, khususnya yang bermukim di pegunungan dan berhawa sejuk,” sebut Petronela Dua Bura, salah seorang warga kota Maumere,Sabtu (13/4/2019).

Harga sayur buncis di Pulau Flores tergolong murah. Satu kilogram buncis dihargai Rp10 ribu. Paling sering, buncis ditumis dengan Labu Siam, atau orang Flores menyebutnya Labu Jipan. “Harga labu Siam-pun murah. Di pasar tradisional dijual tiga buah Rp5 ribu. Kalau musim hujan, harga labu siam bisa lebih murah, empat buah hanya Rp5 ribu, dan cukup untuk dua kali makan satu keluarga bila dicampur dengan buncis,” tuturnya.

Memasak tumis buncis dan labu siam tergolong mudah. Untuk hidangan pesta, biasanya dimasak kering atau tanpa kuah. Kalau untuk dikomsumsi sendiri atau dijual di warung, biasanya selain tumis kering juga diberi sedikit kuah. “Untuk pesta sering dicampur dengan wortel dan cabe merah yang diiris tipis. Irisan cabe merah ini selain sebagai penyedap, juga untuk membuat sayuran terlihat lebih menarik,” tambahnya.

Maria Magdalena, warga kota Maumere kabupaten Sikka. Foto : Ebed de Rosary

Maria Magdalena, warga Kota Maumere lainnya menambahkan, untuk membuat tumis buncis, bahan sayur yang digunakan adalah seperempat kilogram sayur buncis, tiga buah labu siam berwarna hijau muda, serta tiga buah wortel. “Bersihkan sayur buncis dari serat-serantnya lalu diiris tipis berbentuk memanjang. Labu siam dan wortel-pun sama, dikupas kulitnya dan diiris tipis memanjang,” jelasnya.

Lihat juga...