Usaha Ikan Mina Padi Menggiurkan Petani Pesisir Selatan
Editor: Satmoko Budi Santoso
PESISIR SELATAN – Besarnya dampak keuntungan yang diperoleh melalui penerapan usaha budidaya Ikan Mina Padi, membuat masyarakat petani di Kampung Taratak Tangah Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, mulai menerapkan pola tersebut.
Teknis bercocok tanam dengan pola ini mulai dikembangkan di Pessel oleh Syamsuardin, warga Lumpo yang berdomisili di Perumnas Painan Timur Kecamatan IV Jurai tersebut, dan sekarang dijadikan percontohan oleh petani di nagari itu.
Syamsuardin mengatakan, bahwa pola budidaya Ikan Mina Padi yang mulai dikembangkan sejak lima bulan lalu, sangatlah menguntungkan secara ekonomi.
“Awal saya mencoba mengembangkan pola budidaya Ikan Mina Padi ini pada November 2018 atau lima bulan lalu. Karena sukses dan mampu memberikan keuntungan yang lumayan. Sehingga membuat masyarakat petani di nagari ini juga termotivasi untuk ikut pengembangan,” katanya, Senin (1/4/2019).
Disampaikannya bahwa usaha budidaya Ikan Mina Padi memang memberikan banyak keuntungan bagi petani. Sebab selain bisa menghasilkan panen dari padi yang ditanam petani juga bisa memanen ikan jenis nila yang dikembangkan pada lahan tersebut.
“Masa panen itu adalah dalam rentang tiga bulan sejak pertama benih padi disemai,” katanya.
Dia menyampaikan, bahwa pada tahap awal atau percobaan, lahan sawah yang dikembangkan untuk usaha budidaya Ikan Mina Padi itu adalah seluas 30 X 50 meter.
Biasanya pada lahan seluas itu, hasil produksi padi dalam satu kali panen hanya sebanyak 12 karung atau 600 kilogram.
“Jika diasumsikan harga padi satu karung Rp300 ribu, maka hasil yang didapatkan dari panen padi pada lahan itu hanya Rp 3,6 juta. Jauh beda jika diterapkan pola budidaya Ikan Mina Padi. Sebab dengan lahan seluas itu, hasil produksi yang didapatkan bisa mencapai Rp 33,6 juta. Angka itu berasal dari hasil panen padi Rp 3,6 juta, dan penjualan ikan sebanyak Rp 30 juta pula,” jelasnya.