Banggai Diarahkan Jadi Destinasi Wisata Mancing

Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Wisata Bahari “recreational fishing” di Hotel Harris Tebet, Jakarta, Jumat (24/5/2019) - Foto Ant

JAKARTA – Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, diarahkan menjadi destinasi wisata mancing. Daerah tersebut akan menjadi kawasan favorit wisatawan dengan berbagai sumber daya pendukungnya.

Penasehat Kehormatan Menteri Pariwisata, Indroyono Soesilo, mengatakan, Banggai dengan segala kekayaan alam di dalamnya sangat potensial dikembangkan sebagai destinasi wisata mancing.

“Dalam forum group discussion yang kami gelar belum lama ini telah disepakati jika wilayah perairan Banggai layak dijadikan destinasi wisata mancing yang akan diminati wisatawan,” kata Indroyono, yang juga Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata, Minggu (26/5/2019).

Kementerian Pariwisata menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Wisata Bahari recreational fishing di Hotel Harris Tebet, Jakarta, Jumat (24/5/2019). Hadir dalam kegiatan itu Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Bupati Banggai, Bupati Banggai Kepulauan, Bupati Banggai Laut, perwakilan Kemenko Kemaritiman, Kemenpar, Kementerian Kelautan & Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Federasi Olahraga Memancing Seluruh Indonesia (FORMASI), dan Asosiasi Kapal Pesiar Indonesia.

Indroyono menyebut, beberapa alasan untuk menjadikan Banggai sebagai destinasi mancing kelas dunia, adalah kehadiran ikan eksotis Banggai Cardinal Fish. Kemudian, perairan Banggai menjadi jalur migrasi ikan tuna. Tepatnya dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia.

Perairan Banggai dengan Teluk Peleng-nya merupakan lokasi sejarah Indonesia. Di Juli 1962, ada ratusan kapal perang dan kapal angkut pasukan berkumpul di perairan Teluk Peleng. “Dengan kekuatan 45.000 prajurit, TNI siap menyerbu Irian Barat dalam rangka Operasi Trikora Pembebasan Irian Barat. Sebuah Monumen Trikora dibangun di Banggai sebagai penanda dan destinasi wisata sejarah,” jelasnya.

Lihat juga...