Banjir Bawa Sampah ke Pantai di Lampung Selatan

Editor: Mahadeva

LAMPUNG – Usai gelombang tinggi menerjang kawasan perairan Lampung Selatan, sampah berbagai jenis terdampar dan memenuhi sejumlah pantai di daerah tersebut.

Sampah yang terdampar didominasi limbah pertanian, perkebunan, dan sampah plastik. Sampah tersebut, berasal dari sejumlah sungai yang bermuara ke laut di kawasan Lampung Selatan.

Rahmat, Ketua Pokdarwis Ragom Helau,Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni,Lampung Selatan – foto Henk Widi

Rahmat, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ragom Helau, pengelola Pantai Belebuk, Desa Totoharjo menyebut, volume sampah di kawasan pantai tersebut meningkat sejak sepekan terakhir.  Volume sampah meningkat pernah terjadi, usai tsunami 22 Desember 2018 silam. Warga telah berupaya membersihkan, dengan bergotongroyong bersama pegiat lingkungan, serta anggota Pokdarwis.

Banjir yang melanda Sungai Sumbermuli, Sungai Kepayang, Sungai Pegantungan, saat ini ikut andil meningkatkan jumlah sampah di pantai yang ada di Lampung Selatan.  Warga melakukan pemilahan sampah bersama dengan Pokdarwis Ragom Helau sebagai bagian dari program Gerakan Baru Indonesia (GenBI). Sampah kayu yang masih bisa dimanfaatkan untuk kayu bakar disisihkan warga.

Sementara sampah plastik, dimanfaatkan untuk sejumlah keperluan asesoris mempercantik objek wisata. Beberapa jenis sampah plastik yang masih bisa didaur ulang, diproses untuk dijual. Meski program hentikan sampah plastik gencar dilakukan, namun sampah kiriman masih mendominasi pantai.

“Pengelola objek wisata sudah kerap membersihkan sampah untuk mengurangi volume sampah, namun banjir membawa sampah ke laut dan sebagian terdampar ke pantai,” terang Rahmat, saat dikonfirmasi Cendana News, Rabu (1/5/2019).

Lihat juga...