Banjir Bawa Sampah ke Pantai di Lampung Selatan

Editor: Mahadeva

Peningkatan volume sampah kerap terjadi saat musim hujan. Meski pembersihan dilakukan setiap hari, namun siklus air laut mengakibatkan sampah kembali terdampar di pantai. Sementara, karena Pantai Belebuk merupakan destinasi wisata favorit di Bakauheni, maka pembersihan dilakukan secara terus menerus. Terlebih diprediksi pantai akan ramai dikunjungi menjelang Ramadan.

Proses pembersihan dilakukan warga secara bertahap. Jika pembersihan tidak dilakukan, dikhawatirkan masyarakat yang dayang ke Pantai Belebuk kecewa karena kotor. Pembersihan butuh waktu lebih dari sepekan.

Khusus untuk menjaga kebersihan lingkungan, Pokdarwis telah menyediakan puluhan kotak sampah, yang dipasang di titik-titik strategis. Poster langkah bijak kurangi sampah plastik juga sudah terpasang di sejumlah sudut pantai. “Pengelola objek wisata sudah menyediakan tempat khusus membuang sampah, namun sampah kiriman berasal dari wilayah lain didominasi banjir sungai,” cetus Rahmat.

Rian Haikal, Sekretaris Pokdarwis Minangrua Bahari,Desa Kelawi Kecamatan Bakauheni,Lampung Selatan – Foto Henk Widi

Rian Haikal, Sekretaris Pokdarwis Minangrua Bahari menyebut, saat kemarau sampah yang terdampar di pantai volumenya sedikit. Namun, jumlahnya akan bertambah saat musim hujan. Dari Sungai Kepayang Bakauheni, sampah warga yang dibuang ke sungai akhirnya terbawa ke pantai.

Upaya pembersihan juga dilakukan secara bergotong-royong. Pembersihan sampah dilakukan selama sepekan sebelum kegiatan punggahan menjelang Ramadan. Di tradisi punggahan, Pantai Minangrua kerap didatangi masyarakat untuk membersihkan diri. “Saat punggahan dipastikan sampah yang ada di pantai Minangrua sudah bersih sehingga masyarakat bisa nyaman saat berkunjung,” bebernya.

Lihat juga...