Batan Kembangkan Sorgum Jadi Alternatif Makanan Sehat

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Sorgum atau yang biasa disebut Cantel oleh masyarakat Jawa ternyata memiliki manfaat yang banyak.

Sorgum dapat diolah menjadi bahan baku pangan dan pakan ternak. Selain itu, kandungan proteinnya yang lebih tinggi dibandingkan padi dan kadar glikemik yang rendah menjadikan sorgum sebagai alternatif makanan kesehatan.

Staf Peneliti Ahli Utama Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Soeranto Human, menyebutkan, melalui teknologi mutasi radiasi, Batan berhasil menciptakan varietas unggulan sorgum.

Staf Peneliti Ahli Utama Batan Soeranto Human – Foto: Ranny Supusepa

“Awalnya sorgum ini memiliki warna biji coklat atau hitam, yang menunjukkan kadar tanin tinggi. Tanin ini merupakan zat anti nutrisi. Maksudnya, bisa mempengaruhi penyerapan nutrisi dari makanan yang kita makan,” kata Soeranto saat ditemui di Pusat Diseminasi dan Kemitraan Batan Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Selain itu, Soeranto menambahkan, sorgum yang dulu biasa ditanam oleh masyarakat memiliki batang yang tinggi, masa panen panjang, yaitu antara 5-6 bulan dan kualitas tepung yang dihasilkan kurang baik.

“Dengan menggunakan teknologi mutasi radiasi, Batan berhasil menciptakan tiga varietas sorgum yang memiliki berbagai keunggulan,” urainya sambil menunjukkan beberapa hasil pengolahan sorgum yang berupa tepung halus dan tepung kasar.

Ia menguraikan, varietas sorgum yang dihasilkan Batan adalah Pahat, Samurai 1 dan Samurai 2 memiliki masa panen yang lebih pendek jika dibandingkan varietas sorgum yang terdahulu, yaitu hanya tiga bulan.

“Kalau yang jenis green sorgum, yaitu yang diambil bijinya untuk bahan baku pangan, batangnya rendah. Sehingga mudah untuk dipanen. Sementara untuk jenis forits sorgum, memiliki daun yang lebar dan banyak. Karena ditujukan untuk makanan ternak,” ucap Soeranto.

Lihat juga...