Beton Berbahan Abu Terbang, Antarkan Mahasiswa ITN Juarai LKTB
Editor: Mahadeva
MALANG – Penggunaan semen jumlah banyak untuk meningkatkan mutu beton, dapat menimbulkan efek negatif bagi lingkungan. Sementara semen, mampu mengasilkan gas buang Karbondioksida (CO2) yang dapat menyebabkan terjadinya polusi udara.
Dilatarbelakangi permasalah tersebut, dua tim mahasiswa dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, mencoba memanfaatkan fly ash, untuk mengurangi penggunaan semen dalam pembuatan beton. Penelitian yang dilakukan, mengantarkan mereka meraih juara satu dan dua, ajang Lomba Kuat Tekan Beton (LKTB) 2019.
Dua tim tersebut adalaj, The Engineer yang beranggotakan Reynhard Bayu Prananda Ghunu, I Komang Azi Sunarya dan Wahyu Bangkit Pangestuaji. Serta tim Beton Tahan Serang (BTS), yang digawangi Dian Roby Sugara, Fellix Christovel Sambaiang dan Riski Kirniawan.
Ketua tim The Engineer, yang menjadi sebagai juara LKTB, Reynhard, menjelaskan LKTB merupakan kompetisi yang menuntut para pesertanya berinovasi membuat beton yang efisien, berkualitas dan ramah lingkungan.
“Dalam lomba ini kami dituntut untuk mengurangi penggunaan semen, tapi beton yang dihasilkan harus tetap berkualitas. Oleh karenanya kami menggantinya dengan fly ash atau abu terbang hasil dari sisa pembakaran baru bara,” jelasnya, Selasa (14/5/2019).
Proses pembakaran batu bara akan menghasilkan fly ash. Jika fly ash dibiarkan di udara terbuka, bisa meracuni lingkungan. Oleh sebab itu, dimanfaatkan untuk material pengganti semen dalam penelitian tersebut. Reynhard menyebut, hasil penelitian dari kakak tingkat disebutkan, komposisi penggunaan fly ash sebesar 45 persen sampai 50 persen dari jumlah total semen, masih memberikan kualitas bagus.