“Dari Puskesmas juga harus pastikan, bahwa kunjungan anak ke posyandu meningkat. Kami juga terus melakukan sosialisasi program Isi Piringku dan pemberian vitamin A,” imbuh perempuan yang akrab disapa Dio.
Saat ini, penjaringan kasus gizi buruk juga terus dilakukan oleh kader PKK di Posyandu, PAUD dan sekolah. “Kader juga melakukan kunjungan ke rumah dengan menanyakan berat badan anak dari tingkat usia,” urainya.
Ia menambahkan, bila ditemukan suatu kasus dari penjaringan tersebut, langsung dilakukan penanggulangan oleh puskesmas atau dirujuk ke rumah sakit sesuai tata kelola kasus gizi buruk.
“Sesuai SOP, langsung kami tangani seperti diberi paket formula gizi buruk (PFGB) dan diberi biskuit sebagai PMT yang didapatkan dari Kemenkes,” tambahnya.