Gubernur Lampung dan Kemenhan Kaji Kawasan Industri Pertahanan
BANDARLAMPUNG – Gubernur Lampung, Muhammad Ridho Ficardo, bersama dengan Tim Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertahanan RI, dan Lembaga Afiliasi Penelitian Indonesia (LAPI) Institut Teknologi Bandung (ITB), mengkaji potensi kawasan industri pertahanan di Lampung.
“Kami tengah mengkaji lebih lanjut pengembangan kawasan industri pertahanan yang akan dibangun di Provinsi Lampung,” kata Ridho, di Bandarlampung, Rabu (22/5/2019).
Ridho menyebut, ada beberapa lokasi alternatif di Provinsi Lampung, yang dapat dijadikan sebagai pusat pengembangan industri pertahanan. Bahkan lahan tersebut dapat dimanfaatkan tanpa harus melakukan pembebasan lahan.
“Melakukan pengembangan kawasan industri pertahanan bukanlah hal yang mudah, oleh karenanya kita mempersiapkannya dengan sangat matang. Untuk masalah lahan kita sudah menyiapkan beberapa alternatif, yakni di Kabupaten Tanggamus dan Tulangbawang,” ujarnya.
Lahan tersebut, merupakan milik negara. Sehingga tidak lagi mempersoalkan pembebasan lahan, namun kebijakan anggaran yang harus dipersiapkan. Ridho menjelaskan, latar belakang Provinsi Lampung sebagai pintu gerbang Sumatera, yang memiliki keunggulan komparatif dan strategis. Menjadi salah satu alasan pengembangan industri pertahanan di Lampung.
Selain itu, kondisi di Jawa saat ini sudah mendekati titik jenuh. Kemudian dilihat dari sisi letak, sumber daya ketersediaan lahan, serta konektivitas antarwilayah, Gubernur Ridho meyakini bahwa Provinsi Lampung adalah yang paling siap dibandingkan provinsi lain untuk dilakukan pengembangan industri pertahanan.
“Bicara tata letak, Lampung sangat dekat dengan Jawa, sehingga kalau ada apa-apa butuh dukungan bisa dengan cepat. kita juga punya lahan yang siap digunakan ribuan hektare, jauh dari pemukiman tapi dekat dengan jalan tol, hanya satu jam dari pusat Kota Bandarlampung,” ujarnya.