Harga Kolang-Kaling Naik 50 Persen, Warga Tetap Antusias Membeli
Editor: Mahadeva
YOGYAKARTA – Puasa, selalu identik dengan kenaikan harga barang kebutuhan pokok sehari-hari. Tak terkecuali barang-barang khas yang dicari masyarakat saat puasa, seperti kolang-kaling.
Bahan makanan yang biasa digunakan untuk membuat menu buka puasa tersebut, hampir selalu dicari setiap puasa. Tak heran, setiap harga kolang-kaling setiap puasa selalu melonjak.
Seperti di pasar tradisional Beringharjo Yogyakarta. Harga kolang-kaling di pasar tersebut meningkatkan hingga 50 persen. Di konsisi normal hanya dijual Rp10 ribu per-kilogram, sementara saat puasa harganya tembus Rp15 ribu per-kilogram.
“Sejak beberapa hari ini harganya melejit jadi Rp15 ribu per kilo. Padahal sebelumnya hanya Rp10 ribu. Karena banyak orang yang mencari, sementara stok terbatas,” kata salah seorang pedagang kolang-kaling di Pasar Beringharjo, Suharto, Rabu (8/5/2019).
Meski harga naik signifikan, menurut Suharto tingkat penjualan kolang-kaling di bulan puasa tidak pernah menyusut. Penjualan justru selalu meningkat, seiring banyaknya masyarakat yang membuat menu buka puasa dengan kolang-kaling. “Setiap memasuki bulan puasa seperti sekarang, penjualan selalu meningkat mencapai lebih dari dua kali lipat. Jika biasanya sehari hanya habis 100 sampai 200 kilo, sekarang sehari bisa habis sampai 400 kilo,” tandasnya.
Salah seorang warga Yogyakarta, Mujiah, mengaku membeli kolang-kaling untuk dikonsumsi sendiri. Dia memanfaatkannya untuk membuat menu buka puasa. Meski harga naik, Mujiah mengaku tidak mempermasalahkannya. “Ya, tidak apa-apa sih. Karena kita juga hanya beli saat puasa saja. Sekedar untuk buat menu khas berbuka seperti kolak atau es saja,” tandasnya.