Keberanian Berinovasi, Kunci Kembangkan Bisnis Peci
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
YOGYAKARTA – Keberanian untuk terus melakukan inovasi dan sikap fokus dalam mengembangkan usaha, menjadi kunci sukses Jardianto dalam menjalani bisnis sebagai perajin peci motif batik khas Jogokaryan Yogyakarta.
Hanya dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun sejak memulai bisnis, ia kini telah mampu mencapai hasil yang belum pernah dicapai sebelumnya.
Selain sukses meningkatkan omzet hingga puluhan juta per bulan, Jardi juga sukses membantu menciptakan lapangan pekerjaan bagi sejumlah warga di sekitar lingkungannya.
Memproduksi peci motif batik khas Jogokaryan setiap hari, Jardi kini memiliki 11 orang karyawan. Mereka merupakan ibu-ibu rumah tangga di sekitar kampungnya. Ibu-ibu yang awalnya setiap hari hanya berada di rumah itu, ia latih dan berdayakan untuk menjadi tenaga produksi.
Salah satunya adalah Diah Listianti warga Jogokaryan. Sudah satu setengah tahun lebih ia bekerja sebagai karyawan di rumah produksi pembuatan peci motif batik milik Jardianto. Dengan bekerja di tempat tersebut ia pun mengaku kini mampu memiliki tambahan penghasilan yang terbilang lumayan.
“Awalnya saya hanya di rumah saja. Kemudian ditawari untuk ikut pelatihan dan bekerja disini. Daripada nganggur akhirnya saya mau. Lumayan untuk menambah penghasilan keluarga,” katanya.
Sebagaimana pelaku UKM lainnya, sebelum bisa dikatakan sukses seperti sekarang, Jardi juga pernah merasakan dan menghadapi berbagai kendala dalam merintis usahanya itu. Mulai dari persoalan minimnya modal, pemasaran hingga persoalan lainnya.
“Modal tentu jadi masalah utama dalam mengembangkan setiap usaha. Saya sendiri mengatasi hal itu dengan mengajukan pinjaman modal usaha. Beruntung saya tinggal di Jogokaryan, dimana disitu Masjidnya aktif membantu jamaahnya. Dan saya bisa mendapat pinjaman modal Rp2 juta tanpa bunga sama sekali,” katanya.