Pelatihan UKM Pacu Kesuksesan Pengusaha Peci Batik Yogya
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
YOGYAKARTA – Berawal dari sekadar iseng ikut pelatihan UKM di kampungnya, seorang warga Mantrijeron Yogyakarta sukses menjadi pengusaha dengan omzet puluhan juta rupiah per bulannya.
Dia adalah Jardianto (44) perajin peci motif batik khas Jogokaryan Yogya yang produknya banyak dipakai sejumlah ustaz, selebriti hingga tokoh kondang di Indonesia saat ini.
Ditemui di rumahnya, kampung Jogokaryan Gang Suripto RT 47 Mantrijeron, Jardi, sapaan akrabnya menceritakan, perjalanan merintis usaha miliknya hingga bisa berkembang pesat seperti sekarang.
Siapa sangka ide untuk membuat peci unik bermotif batik yang baru pertama kali muncul itu, hanya berawal dari sebuah pelatihan pemanfaatan barang bekas di kampungnya.
“Awalnya tahun 2015 saya iseng ikut pelatihan yang diadakan LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) di kampung. Saat itu pelatihannya adalah membuat produk dengan memanfaatkan kain perca batik,” katanya.
“Waktu itu,” lanjut Jardi, “Semua peserta diberi PR untuk bikin produk. Karena semua peserta wanita dan hanya saya yang laki-laki sendiri, saya bingung mau bikin apa. Akhirnya saya putuskan bikin peci, agar beda dengan peserta lain yang kebanyakan bikin bando, gelang, dompet, tas, dan sebagainya,” kenangnya.
Ternyata produk peci dari kain perca batik buatan Jardi mendapatkan apresiasi tinggi dari kawan maupun pelatihnya. Selang beberapa waktu kemudian banyak tetangga maupun temannya yang memesan peci tersebut.
Dari situ, Jardi pun mulai menekuni usaha pembuatan peci motif batik itu, sebagai pekerjaan sambilan. Selain membuat sendiri peci batik tersebut, ia juga menjualnya dengan cara menitipkannya di masjid Jogokaryan di kampungnya.