Penebangan Pohon di Lamsel, Sumbang Kerusakan DAS dan Banjir
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Kerusakan permukiman dan infrastruktur jalan lingkungan, jembatan akibat banjir pada Jumat malam (26/4) masih terlihat di Bakauheni.
Material batang kayu, ranting berasal dari wilayah dataran tinggi menerjang kawasan Bakauheni meliputi Dusun Way Apus, Kenyayan, Pegantungan dan Muara Bakau.
Volume batang kayu, bambu disertai sampah disebut Marmono, warga Bakauheni menjadi bukti penebangan pohon biang meluapnya sungai dan banjir menerjang puluhan permukiman warga.
Sesuai data sebanyak 150 rumah warga terendam banjir di Bakauheni tersebar di sejumlah dusun. Meluapnya sungai kecil Kenyayan, sungai Pegantungan, sungai Muara Bakau menurut Marmono tidak pernah terjadi dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Sebelumnya meski hujan berintensitas lebat sungai meluap namun hanya setinggi mata kaki. Pada akhir April tahun ini banjir bandang membuat air masuk permukiman warga dengan ketinggian mencapai satu meter.
Keberadaan batang kayu, bambu yang menerjang perkampungan diakuinya menjadi bukti lingkungan telah rusak. Kawasan perbukitan yang semula sebagai kawasan resapan air berubah menjadi lahan pertanian jagung, pisang.
Material tanah merah yang longsor ikut terbawa arus air mengakibatkan lumpur setebal lutut orang dewasa memutus akses jalan. Terbawanya batang kayu penyumbat jembatan berimbas pagar jembatan terbuat dari besi jebol,tembok dan kaca rumah warga rusak.
“Perilaku warga yang melakukan penebangan pohon sekaligus menggunakan lahan perbukitan untuk penanaman jagung tanpa akar tunjang membuat tanah rentan tergerus air,dampak langsung dirasakan warga di dekat aliran sungai,” terang Marmono salah satu warga saat dikonfirmasi Cendana News, Rabu (1/5/2019).