Permintaan Tinggi, Harga Gas Elpiji di Lamsel Tetap Normal

Editor: Mahadeva

LAMPUNG – Permintaan gas subsidi di Lampung Selatan selama Ramadan mencapai titik tinggi.  Meski demikian dilaporkan tidak terjadi kelangkaan, dan kenaikan harga.

Veronica Sundari, salah satu pembuat kue tradisional di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan menyebut, sejak pekan kedua Ramadan Dia sudah menerima banyak pesanan kue kering. Beruntung kebutuhan elpiji dapat terpenuhi.

Dua tabung gas subdisi berisi tiga kilogram (Kg) dan satu tabung nonsubsidi ukuran 5,5 Kg, bisa dengan mudah diperoleh. Saat ini di tengah pesanan yang meningkat, konsumsi gas Sundari cukup banyak. Jika biasanya satu tabung elpiji subsidi habis dalam dua pekan, kini hanya sepekan sudah habis.

Gas elpiji ukuran tiga Kg dan 5,5 Kg bisa diperoleh di pangkalan terdekat rumah. Stok memadai tersebut cukup menguntungkan bagi produsen kue sepertinya. Gas elpiji tiga Kg cukup dibeli Rp25.000 dan gas elpiji 5,5 Kg dibeli Rp75.000 pertabung. “Bagi ibu rumah tangga kebutuhan gas elpiji sangat penting, asalkan mudah diperoleh dan harga tidak melonjak terutama saat Ramadan dan mendekati Idul Fitri,” terang Sundari kepada Cendana News, Minggu (26/5/2019).

Pasokan dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) yang cukup lancar diakui Robby Nurohman, pemilik pangkalan di Kecamatan Penengahan. Pada kondisi normal, kuota yang dipasok oleh agen berjumlah 560 tabung gas ukuran tiga Kg, 50 tabung ukuran 5,5 Kg dan 10 tabung ukuran 12 Kilogram.

Sesuai rencana selama Ramadan, akan meminta tambahan kuota 50 tabung. Namun, karena tidak terjadi kelangkaan, akhirnya pasokan tetap sesuai kuota. “Ramadan tahun ini pasokan lancar tidak pernah terlambat dari SPBE ke agen hingga pangkalan sehingga pengecer tidak pernah kehabisan stok,” ungkap Robby Nurohman.

Lihat juga...