Ramadan Beri Peluang Warga Lampung Selatan Berusaha di Jalinsum

Editor: Mahadeva

Konsumen yang didominasi ibu rumah tangga, membeli nampan, vas bunga, keranjang buah, keranjang pakaian serta ayunan bayi. Keranjang buah dan vas bunga yang berbentuk artistik, dipergunakan untuk hiasan ruang tamu. Kerajinan berbahan rotan tersebut dijual dengan harga bervariasi, antara Rp50.000 hingga Rp400.000. Vas bunga, nampan, keranjang buah dijual mulai harga Rp50.000. Tudung saji dijual seharga Rp150.000, keranjang pakaian Rp200.000, permainan kuda bagi anak anak Rp250.000 dan ayunan bayi dijual Rp400.000.

“Saya pernah memiliki konsumen sejak lima tahun lalu membeli mainan kuda dari rotan masih awet bisa dipakai untuk anak berikutnya, dibandingkan mainan plastik secara ekonomis lebih tahan lama,” beber Sahrul.

Selama lima tahun lebih berjualan kerajinan rotan, Sahrul memanfaatkan toko di rumahnya. Toko di rumah dijaga oleh sang istri, sementara Dia berkeliling menggunakan mobil untuk berjualan di sejumlah kecamatan.

Sahroni, memanfaatkan bulan suci ramadan untuk berjualan kue kering dan buah buahan – Foto Henk Widi

Sehari bisa memperoleh omzet Rp1juta lebih dengan berkeliling ke perkampungan warga. Selama dua pekan Ramadan, Dia menyebut baru menjual puluhan perlengkapan berbahan rotan. Pembelian kerap meningkat satu pekan sebelum lebaran Idul Fitri.

Selain Sahrul, tepat di sebelah lokasi berjualannya, pedagang buah segar dan oleh-oleh. Sahroni, warga Desa Sumur, Kecamatan Ketapang berjualan buah segar seperti apel, jeruk, nanas, semangka, melon, kurma dan buah segar lain dengan mobil. Selama Ramadan Dia juga menjual oleh-oleh khas Lampung seperti keripik dan kerupuk kemplang. Oleh-oleh tersebut diminati pemudik yang akan menuju ke Jawa.

Lihat juga...