“Salacca Magnifica”, Tanaman Hias dari Jenis Salak
Editor: Mahadeva
JAKARTA – Keberagaman jenis salak di Indonesia sangat tinggi. Tercatat, ada sekira 19 spesies salak, yang tersebar di hutan basah tropik.
Salah satu yang cukup terkenal, dan memiliki harga yang cukup mahal adalah Salacca magnifica. Pembudidayanya, Gregori Garnadi Hambali, sudah mendapatkan manfaat yang cukup bernilai dari budi daya tanaman tersebut.
“Pertama kali saya menemukan Salacca magnifica, di Dataran Tan Abo, bersama Prof. Harazawa. Di 1987, mulai saya budidayakan, dan dalam jangka waktu tiga tahun sudah mulai berbuah,” kata Research and Agronomy Advisor Taman Buah Mekarsari, Greg Hambali, yang ditemui Cendana News di lokasi pameran koleksi tanaman miliknya di Taman Buah Mekarsari, Sabtu (25/5/2019).
Greg menyebut, di Indonesia, tanaman Salacca magnifica bisa ditemukan di wilayah Sekatak Kalimantan Timur. Tanaman tersebut, memiliki kekhasan pada bentuk daunnya, yang utuh dan menyatu. “Tidak seperti jenis lainnya, yang jenis daunnya majemuk,” jelas Greg.
Lamina, daun menyatu dan tidak terpisah antar anak daun. Pertumbuhan kanopi tanaman, tegak ke atas, dan di sepanjang pelepah berderet duri dengan panjang antara dua hingga lima sentimeter. “Kecantikan daunnya inilah yang menjadi daya tarik tanaman ini. Sehingga sering sekali dijadikan tanaman hias,” jelas Greg.
Dibandingkan tanaman hias lainnya, Salacca magnifica, memiliki nilai yang jauh lebih tinggi. “Pada 1991, saya menjual delapan pohon Salacca magnifica hasil pembudidayaan. Satu pohon saya hargai 1.000 dollar Amerika. Saat itu kurs dollar antara Rp2 ribu hingga Rp3 ribu. Hasil penjualannya, saya gunakan untuk perjalanan ke Papua selama kurang lebih 1,5 bulan,” papar Greg.