Tawuran dan Balap Liar Resahkan Masyarakat Padang
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Dikatakannya, balapan liar ini sangat tidak baik bagi generasi muda, sebab risiko yang ditimbulkan sangat tinggi. Karena dapat merenggut nyawanya dan membahayakan orang lain di jalan raya.
Seharusnya mereka berpikir masa depannya, jika terjadi sesuatu hal, sebut saja bisa cidera kaki terkena senjata tajam akibat tawuran, bisa-bisa terjadi lumpuh. Akibatnya, masa depan mau berbuat apa lagi akibat dari tindakan yang tidak baik itu.
“Mereka balapan di jalan raya, tentu dari segi keamanan berkendara tidak lengkap. Ini dapat bahayakan diri mereka, bisa nyawa taruhannya, begitu pun juga orang lain di jalan bisa terkena dampak risiko balapan ini. Kepada kedua orang tua, saya berharap betul, awasi betul anak-anaknya, sesudah tarawih itu, jangan izin keluar rumah, tapi suruh untuk istirahat di rumah lagi,” katanya.
Selain itu, ungkapnya balapan liar ini juga dapat menimbulkan perkelahian antar pebalap liar tersebut, sebab balapan tersebut akan menimbulkan perselisihan antar kelompok antara yang menang dan yang kalah. Tentu akan menimbulkan keributan lain lagi, ujung-ujungnya akan bentrok antar kelompok.
“Untuk itu, orang tua dan lingkungan sekitar mesti melakukan pengawasan dalam hal ini, jangan biarkan anak-anak kita lepas kontrol, apalagi berkegiatan yang membahayakan dirinya, apalagi masa depannya masih panjang,” jelasnya.
Kemudian, tutur Wagub meminta aparat berwajib meningkatkan patroli selama Ramadan, melihat kondisi titik yang dijadikan ajang balapan liar. Jika ada ditemukan balap liar segera lakukan penindakan, sebab ini sangat membahayakan dan meresahkan masyarakat sekitar.