Tiket Pesawat Mahal, Pemudik Beralih Moda Angkutan Laut
Editor: Satmoko Budi Santoso
BALIKPAPAN – Tahun ini diprediksi pemudik akan beralih ke moda angkutan laut dan darat, menyusul melambungnya harga tiket pesawat. Hingga kini polemik tingginya harga tiket belum menunjukkan tanda bahwa tiket itu akan mengalami penurunan dalam waktu dekat.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur, Salman Lumoindong. Berdasarkan data, setiap tahun pemudik di Kaltim cenderung mengalami kenaikan 10 persen sampai 15 persen.
“Melihat harga tiket moda transportasi udara yang masih tinggi, maka antisipasinya pemudik lebih memilih ke moda transportasi laut ataupun darat. Perbandingan kalau udara 1 orang, via laut 3 orang. Darat 5-7 orang, secara harga itu perbandingannya,” katanya, Jumat (10/5/2019).
Terkait dengan kehadiran Bandara APT Pranoto di Samarinda dipastikan tidak menjamin adanya kenaikan penumpang ke Kaltim jika tiket masih belum turun.
“Kalau di Balikpapan turun, APT naik, dilihat persentase hampir berimbang. Penurunan di Balikpapan 10 persen-20 persen diimbangi di Samarinda sehingga masih fluktuatif karena penumpang itu-itu saja,” tuturnya.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi internal dengan stake holder sektor transportasi dalam rangka Angkutan Mudik Lebaran 2019.
“Kalau dilihat porsi pemudik paling banyak di Kaltim masih berasal dari Jawa khususnya Jakarta dan Surabaya, disusul dari Sulawesi khususnya dari Makassar. Selama ini angka pemudik yang paling banyak berasal dari Makassar kerap memilih transportasi laut,” bilang Salman.
Di Kaltim tercatat pergerakan penumpang dengan seluruh moda bisa mencapai lebih dari 10 juta penumpang per tahun.