Tim Medis Dompet Dhuafa, Diserang Aparat
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Sangat disayangkan tindakan represif oknum kepolisian terhadap tim kemanusiaan Dompet Dhuafa (DD) pada aksi 22 Mei 2019.
Bambang Suherman, Direktur Program Dompet Dhuafa, membenarkan kejadian penyerangan terhadap tim medis Dompet Dhuafa oleh aparat pengamanan pada sekitar pukul 00.16 wib. Laporan pertama kejadian dilaporkan Benny, Pimpinan lembaga respon DMC Dompet Dhuafa.
Bambang mengatakan, saat ini Dompet Dhuafa sedang menangani korban dan mendalami kronologis kejadian. Berkaitan dengan informasi yang beredar di media sosial tentang penyerangan aparat kepolisian terhadap tim medis Dompet Dhuafa, maka disampaikan kronologi sebagai berikut:
Pukul 23.50 Tim mendapat instruksi untuk bergerak dari posisi sebelumnya di persimpangan Jalan Sabang. Tim pertama di kendaraan Isuzu Panther terdiri dari 1 orang perawat, 2 tim dokumentasi, dan 1 orang driver. Tim kedua dengan kendaraan taktis Toyota Hilux terdiri dari 2 orang perawat dan beberapa orang tim pendukung.
Pukul 00.16 WIB, dalam waktu yang sangat singkat, pasukan pemukul massa yang terdiri atas satuan brimob dan polisi berpakaian preman datang mengusir massa yang berada di sekitaran Sarinah. Kepolisian datang merangsek dan mendekati kendaraan Dompet Dhuafa. Tim yang ada di dalam kendaraan Dompet Dhuafa diminta turun.
Tim satu yang ada di dalam kendaraan Panther tidak mau turun, dan beberapa aparat seketika memukul kendaraan Isuzu Panther dengan tameng dan tongkat pemukul. Kaca bagian depan belakang, dan sebelah kanan hancur. Tak berselang lama kendaraan berhasil keluar dari kerumunan dan pergi meninggalkan lokasi.
Tim kedua yang berada di kendaraan Toyota Hilux mengikuti perintah untuk turun dan mereka diminta jongkok di depan kendaraan oleh seorang aparat. Satu anggota tim lainnya, terjatuh dari kendaraan dan langsung dipukul serta diinjak oleh anggota kepolisian.