Titiek Soeharto Kecam Tindak Kekerasan di Tengah Aksi Damai

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Siti Hediati Haryadi menghadiri acara doa bersama Presidium Emak-Emak Republik Indonesia untuk korban kerusuhan aksi damai 21-22 Mei di Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta.

Titiek Soeharto mengucapkan syukur kehadiratan Allah SWT yang telah memberikan kesehatan hingga bisa bermunajat di pelataran Masjid Agung At Tin Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis (30/5/2019) sore.

“Kita berkumpul di Masjid Agung At Tin ini karena semua merasa berduka atas peristiwa tragis yang terjadi pada tanggal 21-22 Mei,” kata Titiek Soeharto.

Di bulan Ramadan 1440 Hijriah ini bangsa Indonesia seharusnya bersuka cita setelah menjalani pesta demokrasi. Namun Ramadan kali ini Allah SWT menurunkan ujian yang begitu berat bagi kita. Yaitu ujian berupa kesewenang-wenangan dan kezoliman yang melukai harkat dan martabat kemanusiaan.

“Bumi pertiwi berduka, Innalillahi wainnailaihi rojiun,” ucap Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan (BPN) Prabowo-Sandiaga.

Lebih lanjut disampaikan Titiek, kita kehilangan anak dan generasi muda yang kita sayangi. Gugur secara mengenaskan teraniaya, ratusan saudara kita terluka dan puluhan diantaranya dinyatakan hilang setelah bersama-sama kita menyuarakan hati menyampaikan inspirasi menentang ketidakadilan dan ketidakjujuran dalam aksi yang kita lakukan secara damai.

“Hati kami para ibu, emak-emak tentu saja sangat pilu dan terluka, juga memendam amarah atas semua tindakan kekerasan yang mereka alami secara berlebihan tepat di depan mata kita,” tukasnya.

Tindakan itu menurutnya, jelas jauh dari rasa perikemanusiaan, kita sangat mengecam segala bentuk kekerasan. Titiek Soeharto juga mengutuk keras segala tindakan represif yang mengakibatkan tewasnya anak-anak tercinta.

Lihat juga...