Warga Manfaatkan Melimpahnya Air dari Gunung Rajabasa

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Melimpahnya pasokan air bersih sepanjang waktu dari Gunung Rajabasa, Lampung Selatan, menjadi peluang bagi warga untuk membudidayakan ikan air tawar.

Suyatno, warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, mengaku memaksimalkan pasokan air untuk budi daya ikan air tawar jenis nila, mas, gurami dan lele mutiara. Jenis ikan lele mutiara dikembangkan dengan sistem kolam terpal, sebagian mempergunakan kolam tanah.

Prospek budi daya ikan air tawar, menurut Suyatno, cukup menguntungkan seiring permintaan ikan untuk konsumsi.

Masa panen ikan lele mutiara dalam waktu tiga bulan setelah tebar kerap diminta usaha kuliner, meliputi warung pecel lele, warung konsep serba sepuluh ribu (Serbu) dan restoran.

Sumpeno memeriksa saluran selang untuk mengalirkan air dari Gunung Rajabasa ke rumahnya -Foto: Henk Widi

Selain ikan lele, permintaan ikan gurami juga menjadi peluang baginya untuk menambah varian ikan yang dibudidayakan.

Lancarnya air bersih bersumber dari Gunung Rajabasa, kata Suyatno, dialirkan dengan sistem pipanisasi. Pipa tersebut memakai jenis pvc dan selang yang dialirkan ke kolam penampungan.

Air dari kolam penampungan selain bisa dipergunakan untuk kebutuhan budi daya ikan, juga dimanfaatkan sebagai sumber kebutuhan mencuci, mandi, dan menyiram tanaman. Meski memiliki sumur dengan sistem pompa, air dari Gunung Rajabasa lebih dominan digunakan.

“Air dari Gunung Rajabasa yang mengalir alami bahkan sangat aman diminum setelah dimasak, karena langsung berasal dari sumber alami yang terjaga. Sehingga kami tidak membutuhkan air dengan cara membeli, bahkan saat musim kemarau air tetap mengalir stabil,“ terang Suyatno, Minggu (19/5/2019).

Lihat juga...