Abdullah Hehamahua: Turun ke Jalan Karena Mahasiswa, ‘Tidur’

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Meskipun badan sudah lemah dan usia sudah 71 tahun, bukan halangan bagi Abdullah Hehamahua untuk turun ke jalan menyuarakan kebenaran dan kejujuran bagi Hakim Konstitusi yang saat ini sedang menyidangkan sengketa PHPU Pilres 2019. Hal ini dilakukan, untuk menggantikan para mahasiswa, yang menurutnya sudah ‘tidur’.

“Tujuan kita datang ke sini (gedung MK) untuk memberikan dorongan kepada MK untuk betul-betul independen, jujur, serta berani menjalankan tugas sebagai hakim MK, dan tak takut intervensi. Aksi ini saya dan teman-teman lakukan, untuk menggantikan mahasiswa yang sudah tidur,” kata Abdullah, di depan Gedung MK, Jakarta, Jumat (14/6/2019).

Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan demo di depan Gedung MK ditemani Alumni Universitas Indonesia dan Gabungan Bersama GNPF dan PA 212. Hampir semua sudah berumur, karena kepedulian terhadap negara mereka rela turun ke jalan menyuarakan kebenaran, kejujuran dan independen MK dalam proses sidang PHPU Pilpres 2019

Mantan Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua melakukan demo di depan Gedung MK ditemani Alumni Universitas Indonesia dan Gabungan Bersama GNPF dan PA 212 -Foto: M Hajoran

“Semua yang turun ke jalan memang sudah berumur, namanya juga emak-emak, datok-datok dan kakek-kakek. Tentu kita ingin kasus ini bermakna adil dan tidak ada rekayasa, sehingga MK jujur dan benar serta adil dalam memutus perkara PHPU Polres 29199,” ujarnya.

Abdullah mengatakan, selain memberikan dukungan kepada MK dalam menjalankan amanat konstitusi sebagai pengawal UUD, Abdullah juga ingin memberikan pelajaran bagi generasi muda, khususnya para mahasiswam agar peduli terhadap kondisi dan situasi bangsa dan negara.

Lihat juga...