ISK Pada Ibu Hamil Bisa Bahayakan Janin
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Mengalami Infeksi Saluran Kemih (ISK) bukan hanya membuat kehidupan seseorang tidak nyaman. Pada kasus seorang ibu yang sedang mengandung, ISK mampu mempengaruhi kondisi janin. Tercatat 7,3 persen ibu hamil didiagnosa terpapar ISK.
Dosen FKUI RSCM dan Kepala Unit Bedah RS UI Depok, dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp.OG., MARS, menyebutkan, dalam kasus kehamilan, yang terjadi adalah bakteriuria asimtomatik. Yaitu, suatu kondisi di mana bakteri terdiri lebih dari 105 colony forming unit per milliliter (cfu/mL).
“Sebanyak 25 persen dari bakteriuria asimtomatik yang tidak diobati dapat menyebabkan infeksi simptomatik akut selama kehamilan,” kata dr. Cepi, Minggu (30/6/2019).
Infeksi saat masa kehamilan ini, bisa mengakibatkan bayi lahir prematur, bayi dengan berat badan di bawah rata-rata, preklampsia, hipertensi, gagal ginjal hingga kematian janin.
“Biasanya Si Ibu akan merasakan rasa sakit atau panas di area organ intim saat BAK, frekuensi BAK menjadi lebih sering, merasakan sakit saat berhubungan intim dengan pasangan dan sering BAK tanpa disadari,” kata dr. Cepi.
Ciri lainnya yang juga bisa terlihat adalah perut bagian bawah ibu hamil terasa sakit dan mengeras, adanya darah atau lendir pada urin, volume urin yang sedikit dan rasa sakit di punggung.
“Selain karena bakteri, ibu hamil umumnya mengalami ISK karena adanya tekanan janin dari dalam rahim. Atau bisa juga karena pelebaran saluran ureter di trisemester kedua hingga trisemester ketiga kehamilan,” kata dr. Cepi.
Selain itu, membesarnya volume kandung kemih dan perubahan hormon selama masa kehamilan, juga ditengarai sebagai salah satu sebabnya.