Jelang Idul Fitri, Harga Sembako di Maluku Utara Naik

Sejumlah pedagang di Maluku Utara menggunakan tempat parkir Pasar Bahari Berkesan untuk berdagang menjelang Lebaran (Idul Fitri) 1440 Hijriah - Foto Ant

TIDORE KEPULAUAN – Harga sembilan bahan pokok (sembako) menjelang Lebaran (Idul Fitri) 2019 di berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Maluku Utara mengalami kenaikan.

Kondisi tersebut, terpengaruh tingginya kebutuhan masyarakat menjelang hari raya. Di Kota Tidore Kepulauan misalnya, menurut Wali Kota Ali Ibrahim, sesuai hasil tinjauan bersama sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan.

“Kalau dihitung kenaikannya ada dua persen dan ada yang stabil. Saya juga tanya kenapa harganya naik. Ini karena sebagian diambil dari Ternate, karena keterbatasan stok yang ada di Tidore sehingga didatangkan dari Ternate dan berbagai daerah lainnya di Sulawesi,” ujarnya, Sabtu (1/6/2019).

Terkait dengan kenaikan harga ikan yang signifikan hingga 30 persen, karena terkendala dengan stok ikan yang kurang. Serta adanya kerusakan mesin pada dua pabrik es. Oleh karena itu, Wali Kota bakal memanggil BUMD, pengusaha ikan, dan pemilik kapal ikan untuk melakukan pertemuan bersama membahasnya.

Salah satu yang diwacanakan, memberikan suntikan anggaran lebih kepada BUMD menjadi penyuplai ikan. Komoditas tersebut dijual para pedagang ikan di Pasar Gosalaha sehingga menjadi satu pintu.

Wali Kota bersama sejumlah pimpinan SKPD terkait melakukan peninjauan terhadap beberapa harga sembako di Pasar Sarimalaha dan Gosalaha Goto yang dilaporkan mengalami kenaikan. Sejumlah pedagang dan para pembeli sekaligus mengetahui keluhan apa saja yang disampaikan oleh pedagang maupun pembeli.

Komoditas yang harganya naik di antaranya daging ayam, baik ayam potong maupun ayam kampung. Ayam potong sebelumnya dijual Rp50.000 naik Rp5.000 menjadi Rp 55.000, daging ayam kampung Rp150.000. Begitu juga dengan telur ayam ras, mengalami kenaikan Rp1.500/butir dari harga normal menjadi Rp2.000/butir.

Lihat juga...