Jumlah Publikasi Riset Indonesia di Jurnal Internasional Lebihi Target

Editor: Mahadeva

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir usai melakukan pelantikan Kepala Batan di Pair Batan Jakarta, Jumat (28/6/2019) – Foto Ranny Supusepa

JAKARTA – Mempublikasikan hasil riset yang dilakukan, merupakan salah satu bentuk kebanggaan bagi peneliti. Dan publikasi, menjadi salah satu tujuan dari dilakukannya penelitian tersebut.

Bukan hanya di Indonesia, peneliti di seluruh dunia juga melakukan hal yang sama. Dan saat ini, publikasi penelitian dari Indonesia, jumlahnya sudah mampu menyaingi penelitian di wilayah Asia Tenggara.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menrisetdikti), H. Mohammad Nasir, PhD, menyatakan, pemerintah sangat bangga, publikasi penelitian dari Indonesia saat ini sudah mulai banyak ditemukan di jurnal berskala internasional. “Publikasi ini diperlukan supaya masyarakat mengetahui tentang apa yang dikerjakan para peneliti, dan mengetahui apa manfaat penelitian tersebut bagi masyarakat,” kata Nasir, usai menghadiri acara pelantikan Kepala Batan di Kawasan Nuklir Batan Pasar, Jakarta, Jumat (28/6/2019).

Tercatat, sudah ada sekira 33 ribu publikasi penelitian dari Indonesia di berbagai jurnal internasional. Di 2015, publikasi riset Indonesia di skala internasional baru ada 5.250 penelitian. Thailand mencapai 8. 500 penelitian, Malaysia 28.000 penelitian dan Singapura 18.000 penelitian. “Sekarang Indonesia sudah memiliki publikasi sebanyak 33.027 publikasi per-2018. Menyamai Malaysia, yang ada di angka 33 ribu,” ucap Nasir.

Kondisi tersebut diklaim Nasir, jauh dari target yang telah ditetapkan Kemenristekdikti, yaitu 18.000 publikasi di 2019. “Walaupun sudah melewati target, tapi saya masih terus mendorong para peneliti untuk terus melakukan riset dan melakukan publikasi,” tandasnya.

Mengenai anggaran, Nasir menyebut, telah diupayakan untuk ditingkatkan. Sehingga mampu menjamin keberlangsungan penelitian. “Saya sudah membicarakan dengan Dirjen Risbang agar anggaran penelitian terus dinaikan atau disinkronkan. Dan akan ada kerjasama dengan pihak industri juga melalui Inventor Inovator Investor Collaboration,” ucapnya lebih lanjut.

Lihat juga...