Kabut Asap Tidak Pengaruhi Penyeberangan di Selat Sunda
Editor: Mahadeva
LAMPUNG – Musim kemarau yang mulai melanda wilayah Lampung, ditandai dengan banyaknya kabut asap. Pembakaran limbah pertanian padi, jagung dan terbakarnya semak, berimbas pada kemunculan kabut asap pekat.
Bahkan, di sebagian wilayah Lampung Selatan (Lamsel), terutama di lintas Selat Sunda, kabut terlihat cukup pekat dalam sepekan terakhir. Meski berkabut, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Bakauheni memastikan, pelayaran masih aman dijalankan tanpa kendala jarak pandang (visibility).
Ferry Hendry Yamyn, petugas Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli (KBPP), KSOP Kelas IV Bakauheni menyebut, pelayaran masih aman. Ia mengklaim, telah berkoordinasi dengan pihak Ship Traffic Control (STC), yang menyatakan visibility masih bisa ditoleransi.
Jarak pandang masih bisa dipergunakan, untuk aktivitas pelayaran kapal roll on roll off (Roro) di Selat Sunda. Visibilitas di perairan Selat Sunda dalam beberapa hari terakhir, didominasi kabut asap. Kabut asap tipis, muncul disebabkan oleh aktivitas pembakaran lahan dan limbah pertanian, berpengaruh pada jarak pandang. Pada kondisi normal, dari titik 0 Pulau Sumatera di Menara Siger, Pulau Jawa terlihat terang.
Namun kabut asap membuat pandangan maksimal menjangkau hanya pada pulau Kandang Balak dan sekitarnya. “Jarak pandang masih aman untuk aktivitas pelayaran dan kondisi ini sudah dikoordinasikan dengan Ship Traffic Control sebagai kontrol pergerakan kapal lintas Bakauheni-Merak,” ungkap Ferry Hendry Yamyn, saat dikomfirmasi Cendana News, Selasa (25/6/2019).