Kemarau Tiba, Pedagang Air Keliling di Lamsel Ketiban Rejeki

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Datangnya musim kemarau di wilayah Lampung Selatan (Lamsel) berimbas pasokan air bersih warga berkurang. Sejumlah warga yang tidak memiliki sumur air dalam, memilih mengandalkan air bersih dari membeli.

Astri, salah satu ibu rumah tangga di Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni menyebut, memanfaatkan sumur komunal untuk kebutuhan sehari-hari. Meski demikian air tersebut kerap hanya untuk mencuci, mandi.

Sebagai kebutuhan akan air bersih untuk minum, Astri mengaku memilih untuk membeli dari penjual air. Penjual air menurutnya kerap menawarkan air bersih sembari berkeliling dan akan mengirim sesuai permintaan pelanggan.

Air bersih yang dibutuhkan oleh Astri sekeluarga dengan jumlah 2400 liter diakuinya bisa dipergunakan dalam waktu sepekan. Air bersih diakuinya didatangkan dari mata air wilayah Gunung Rajabasa.

Astri, salah satu warga Desa Kelawi memanfaatkan air bersih dari sumur komunal di Desa Kelawi Kecamatan Bakauheni Lamsel – Foto: Henk Widi

Harga air bersih untuk ukuran 1200 liter menurut Astri dibeli seharga Rp70.000. Sementara untuk satu tower atau bak penampungan air dari plastik ia membutuhkan sebanyak 2400 liter.

Dengan jumlah sebanyak itu dalam sepekan ia mengeluarkan uang sebanyak Rp140.000 hanya untuk pemenuhan kebutuhan air bersih.

Sebagian air bersih yang diambil memakai jerigen menurutnya diperoleh dari sumur komunal yang disediakan oleh salah satu pemilik lahan.

“Ada pemilik lahan yang memiliki sumur bor lalu dibuat menjadi penampungan air bisa dipergunakan untuk kebutuhan mandi, cuci, kakus karena disediakan fasilitas kamar mandi dan wc, tapi kebutuhan air minum dan masak tetap saya beli,” ungkap Astri salah satu warga Kelawi saat ditemui Cendana News, Rabu (19/6/2019).

Lihat juga...