Kerajinan Tuladha Malang Tembus Pasar Luar Negeri
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Peminat aksesoris wayang sendiri saat ini sudah cukup banyak, karena masyarakat khususnya anak-anak muda sudah mulai suka dengan aksesoris yang etnik.
Lebih lanjut, kesenangan Ratna terhadap aksesoris, menginspirasinya untuk membuat aksesoris wire sesuai dengan yang ia inginkan.
“Untuk kerajinan wire, kami menggunakan kawat tembaga, yang kemudian dikombinasi dengan batu drusi, mutiara air tawar, dan batu-batu alam,” ujarnya.
Sedangkan untuk kerajinan rajut, Ratna terinspirasi dari anak perempuannya yang sangat suka dengan boneka.
“Kalau untuk kerajinan rajut, karena anak saya perempuan dan suka dengan boneka, jadi daripada beli boneka, lebih baik saya bikin sendiri dengan benang rajut,” jelasnya.
Dari ketiga kerajinan tersebut, pembuatan wayang memiliki tingkat kesulitan yang paling tinggi karena banyak tahapan proses yang harus dilalui.
“Untuk harga rata-rata produk Tuladha berkisar antara Rp 75 ribu sampai dengan Rp 350 ribu,” pungkasnya.