Konservasi Mangrove Jaga Kelestarian Lingkungan dan Sumber Ekonomi
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
LAMPUNG — Kelestarian lingkungan pesisir pantai Timur Lampung Selatan (Lamsel) terus dijaga oleh masyarakat dengan cara menanam bakau. Sebagai kawasan vegetasi berlumpur, tanaman mangrove tumbuh subur di wilayah pantai timur yang meliputi Kecamatan Sragi, Ketapang yang menjadi muara sungai Sekampung dan berhadapan dengan laut Jawa.
Sarifudin, kepala dusun Kuala Jaya, Desa Bandar Agung, kecamatan Sragi menyebutkan, bagi masyarakat, keberadaan mangrove, pandan air, nipah, nibung dan jenis tanaman lain menjadi sumber penghidupan. Vegetasi tanaman pesisir juga melindungi permukiman warga dari abrasi.
Sebagai kawasan sabuk hijau (greenbelt) upaya menjaga lingkungan terus dilakukan didampingi oleh jagawana KLHK. Selain itu kesadaran masyarakat akan munculnya bencana alam puting beliung, gelombang pasang, angin kencang, banjir rob, membuat warga mempertahankan mangrove sebagai tanaman penjaga. Sekitar 350 kepala keluarga terdiri dari 1.500 jiwa ikut terbantu dengan lestarinya mangrove di kawasan tersebut.
“Abrasi dan kerusakan lingkungan menjadi ancaman serius bagi permukiman. Adanya mangrove ikut meredam ancaman itu sekaligus dukungan jagawana agar kelestarian mangrove terus dipertahankan,” ungkap Sarifudin saat dikonfirmasi Cendana News, Rabu (26/6/2019).
Keberadaan mangrove diakui Sarifudin ikut menjadi pagar alami bagi keberadaan ribuan hektare tambak di wilayah tersebut. Pasokan air terintegrasi dengan kanal kanal sebagian melintas di kawasan mangrove. Sebagai penyaring alami, air bagi budidaya tambak menjadi lebih jernih.