Lanud Dumatubun Langgur Strategis untuk Pertahanan
LANGGUR — Kepala Staf TNI Angkatan Udara Republik Indonesia, Marsekal Yuyu Sutisna dalam lawatan kerja ke Maluku Tenggara menyatakan Lanud Dominicus Dumatubun Langgur milik TNI AU memiliki posisi strategis untuk pertahanan di wilayah Timur Indonesia.
“Kami merasa bahwa Lanud Dumatubun milik TNI AU sangat strategis untuk pertahanan, karena dilihat dari segi geografis, selain itu juga apabila kita hadapkan dengan kondisi sekarang bahwa di sini dekat dari laut kepulauan III yang harus kita amankan, karena itu merupakan alur bebas baik dari segi laut maupun udara sehingga rawan akan pelanggaran”, katanya di Langgur, Rabu (12/6/2019).
Lanud Dumatubun merupakan salah satu tempat yang menjadi rangkaian kunjungan kerja Kasau Yuyu Sutisna selama tiga hari di wilayah timur Indonesia. Tempat lain yang akan dikunjungi yakni Biak, Morotai, Kendari, dan Makassar.
Ia mengatakan, rangkaian kunjungan kerja ini dalam rangka menindaklanjuti pembangunan konsep pertahanan di wilayah timur Indonesia. TNI telah membangun sistem pertahanan di timur, khusus untuk AU dibangun Korps AU III, demikian juga dengan Angkatan Laut membangun Armada Laut III, begitu juga Angkatan Darat.
“Nah, sebagai tindak lanjut dari itu kami akan menempatkan beberapa skuadron di wilayah timur, untuk yang pertama kita tempatkan satu skuadron pesawat angkut dalam hal ini TN 235 yang akan ditempatkan di Biak, kemudian kami akan meresmikan satu skuadron Hercules di Makassar, dan kami juga sekarang sedang membangun Markas Komando Kops AU III di Biak”, ujar Yuyu Sutisna.
Strategisnya Lanud Dumatubun dibuktikan pada saat perebutan Irian Barat melalui Operasi Trikora, dimana Lanud ini dijadikan tempat untuk mendukung operasi tersebut, namun pembangunan pertahanan ada skala prioritas, sehingga untuk Lanud Dumatubun ini belum dilaksakan pada renstra terkini. “Kami TNI sekarang lagi membangun ada 5 pangkalan dengan proritas dan terintegrasi yang yakni di Natuna, Saumlaki, Biak, dan Morotai,” katanya.