Misi India Mengambil Jenazah Pendaki di Himalaya Terhambat
PITHORAGARH – Satu misi helikopter India, pada Rabu (5/6/2019) untuk mengambil jenazah lima pendaki yang hilang di puncak Himalaya dihentikan. Pengambilan jenazah yang diduga tewas akibat longsoran salju, menghadapi gangguan teknis.
Delapan pendaki, empat dari Inggris dan dua dari Amerika Serikat, dan satu masing-masing dari Australia dan India, dilaporkan hilang pada Jumat (31/5/2019) lalu. Mereka dilaporkan gagal kembali ke base camp. Mereka di dekat Nada Devi, puncak tertinggi kedua di India. Satu helikopter Angkatan Udara India pada Senin melihat lima mayat, yang sebagian tertimbun salju, di lereng tinggi.
Misi pengambilan mayat dimulai pada Rabu (5/6/2019). Menurutnya, Tidak ada mayat yang dibawa dari tiga penerbangan awal pagi ini. “Namun, penerbangan pertama menghadapi gangguan teknis,” kata Vijay K. Jogdande, pejabat senior pemerintah di daerah gunung terpencil itu.
Inspektur Polisi Ram Chandra Rajguru menyebut, tak ada helikopter yang direncanakan terbang pada Rabu (5/6/2019). Perincian lebih lanjut, direncanakan diberikan dalam taklimat yang dijadwalkan pada pukul 06.30 GMT (13.30 WIB).
Status ketiga pendaki lain tidak diketahui, kendati para pejabat telah mengatakan kemungkinan mereka selamat sangat kecil. Mayat mereka diduga berada di dekat kelima mayat yang telah dilihat. Uni paramiliter Pasukan Polisi Perbatasan India-Tibet, melancarkan misi untuk membawa jenazah ke Kota Kecil Pithoragah di Uttarakhand.
Beberapa tahun belakangan, adalah salah satu musim pendakian yang paling mematikan di Himalaya. Lebih dari 20 orang telah tewas di gunung, termasuk 10 di Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia yang telah menghadapi cuaca buruk. Mereka yang menjadi korban, kebanyakan adalah pendaki tak berpengalaman.